Dengue Hemorrhagik Fever (DHF) adalah suatu
penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue tipe 1-4, dan ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
· Penularan: melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
· Gejala:
o Demam tinggi mendadak.
o Dapat menyebakan syok karena pendarahan.
· Dianogsa: Demam
· Laboratorium:
o Trombositopenia.
o Hematokrit meningkat.
Terapi : Tahitian Noni Bioactive Beverage (TNBB) Original / Extra / Maxidoid :
· Penularan: melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
· Gejala:
o Demam tinggi mendadak.
o Dapat menyebakan syok karena pendarahan.
· Dianogsa: Demam
· Laboratorium:
o Trombositopenia.
o Hematokrit meningkat.
Terapi : Tahitian Noni Bioactive Beverage (TNBB) Original / Extra / Maxidoid :
o
Anti Virus.
o
Antipiretik.
o
Stimulasi sel megakariosit SST → meningkatkan
jumlah trombosit.
o
Imunomodulator. > Masa inkubasi rata—rata 5-8 hari.
> Virus hanya dapat hidup dalam sel yang hidup → sehingga harus bersaing dengan sel manusia terutama dalam kebutuhan protein → persaingan tersebut sangat tergantung pada daya tahan tubuh manusia.
> Virus hanya dapat hidup dalam sel yang hidup → sehingga harus bersaing dengan sel manusia terutama dalam kebutuhan protein → persaingan tersebut sangat tergantung pada daya tahan tubuh manusia.
Sebagai reaksi terhadap infeksi terjadi:
- Aktivasi sistem komplemen sehingga dikeluarkan zat Anafilaktosin yang menyebabkan peningkatan permiabilitas kapiler sehingga terjadi perembesan plasma dari ruang intravaskular ke ekstravaskular.
- Agregasi trombosit menurun, apabila kelainan ini berlanjutan akan menyebabkan kelainan fungsi trombosit sebagai akibatnya akan terjadi mobilisasi sel trombosit muda dari sumsum tulang dan
- Kerusakan sel endotel pembuluh darah akan merangsang atau mengaktivasi faktor pembekuan.
Patofisiologi DBD
- Virus dengue → menimbulkan viremia → aktifkan complement → terjadi kompleks imun Antibodi – virus → melepaskan zat C3a, C5a, bradikinin, thrombin, Histamin → merangsang PGE2 di Hipotalamus → termo regulasi instabil yaitu hipertermia(demam) yang akan meningakatkan reabsorbsi Na+ dan air sehingga terjadi hipovolemi. (hipovolemi juga disebabkan oleh kebocoran plasma)
- Komplek imun antibody – virus → agregasi trombosit sehingga terjadi gangguan fungsi trombosit → trombositopeni dan koagulopati.
- Ketiga hal tersebut menyebabkan pendarahan berlebihan yang jika berlanjutan terjadi syok → kematian.
Gejala DBD
- Demam tinggi mendadak, >38°C, 2-7 hari
- Demam tidak dapat teratasi dengan penurun panas.
- Mual, muntah, nafsu makan dan minum berkurang
- Nyeri sendi, nyeri otot (pegal-pegal)
- Nyeri kepala, pusing
- Nyeri atau rasa panas di belakang bola mata
- Wajah kemerahan
- Nyeri perut
- Konstipasi (sulit buang air besar) atau diare
DHF derajat I :
Tanda-tanda infeksi virus, dengan menifestasi
perdarahan yang tampak hanya dengan uji Torniquet positif.
DHF derajat II :
Tanfa infek virus dengan manifestasi perdarahan
spontan (mimisan, bintik-bintik merah)
DHF derajat III :
disebut juga fase pre syok, dengan tanda DHF grade II
namun penderita mulai mengalami tanda syok; kesadaran menurun, tangan dan kaki
dingin, nadi terabah cepat dan lemah, tekanan
nadi masih terukur.
DHF derajat IV :
Atau fase syok (disebut juga dengue syok syndrome/DSS),
penderita syok dalam dengan kesadaran sangat menurun hinga koma, tangan dan
kaki dingin dan pucat, nadi sangat lemah sampai tidak teraba, tekanan nadi
tidak dapat terukur.
Diagnosa DBD
Diagnose ditegakkan berdasarkan:
- Gejala klinis.
- Pemeriksaan darah:
Menurut
kriteria WHO (world Healt Organization) diagnosis DBD hanya dibuat berdasarkan
gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium trombosit dan hematokrit.
- Trombositopenia, yaitu jumlah trombosit <150.000/mmᶟ (normalnya 150-450 ribu/mmᶟ)
- Hemokonsetrasi, yaitu pengentalan darah akibat perembesan plasma (komponen darah cair non seluler) → nilai hematokrit (Hct) meningkatkan 20% dari nilai normalnya.
Terapi Tahitian Noni
- Iridoid
sebagai Zat bioactive utama Tahitian Noni efek:
- Anti virus → atasi virus DBD
- Anti inflamasi yang poten → atasi kebocoran pembuluh darah → eleminasi syok.
- Tahitian
Noni mengandung quersetin:
- Menghambat aktivitas enzim reverse trancriptase yangf berarti menghambat pertumbuhan virus RNA.
- Dapat menurunkan permeabilitas pembuluh darah.
- Stimulasi jumlah sel hemopoetik terutama megakriosit sumsum tulang meningkatkan jumlah trombosit.
- Aktivitas sistem komplemen dan sekresi TNF-Alfa oleh monosit dalam
- Mekanisme penurunan permeabilitas pembuluh darah.
- Tahitian Noni Bioactive Beverage berefek anti demam → atasi demam → atasi dehidrasi.
- Tahitian Noni Bioactive Beverage memiliki 18 asam amino esensial yang bermanfaat untuk energi dan regenerasi sel sakit.
- Tahitian Noni Bioactive Beverage sebagai Imunomudulator → meningkatkan imunitas tubuh.
- Konsumsi Tahitian Noni Bioactive Beverage dianjurkan konsumsi air 2-3 liter per hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar